Bagaimana kehamilan bisa terjadi dalam perut seorang wanita ??
Itu adalah pertanyaan yang umum keluar dari mulut seseorang mengenai bagaimana seorang wanita bisa hamil. Pertanyaan itu dapat timbul dalam pikiran seseorang ketika dia melihat atau mungkin dalam proses kehamilan. Awalnya jawaban saya ketika menjadi orang awam dan ber-Tuhan, maka saya akan menjawab bahwa itulah kuasa Tuhan. Disi lain akan ada juga orang awam yang akan menjawab karna melakukan hubungan seksual.
Benar adanya ...
Hanya saja ada banyak orang yang tidak mengerti dan tidak tau bagimana kehamilan itu dapat terjadi dan bagaimana sebuah janin dapat bertahan hidup dalam rahim seorang wanita.
Nah, dalam kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana proses terjadinya kehamilan tersebut ditinjau dari sisi ilmu kesehatan.
Hal ini penting untuk diketahui sebagai penambahan wawasan kita.
Proses terjadinya kehamilan merupakan sebuah
proses yang sangat kompleks dan rumit, tidak seperti yang kita lihat atau kita
bayangkan.
Proses terjadinya kehamilan adalah
dimulai ketika seorang pria melakukan hubungan seks dengan seorang
wanita.
Akibat dari hubungan seks ini akan memberikan peluang untuk seorang
wanita bisa hamil.
Secara umum, proses terjadinya kehamilan dibagi ke dalam dua fase yakni proses sebelum embrio
terbentuk dan proses setelah embrio terbentuk. Dalam fase sebemum embrio belum
terbentuk, terdapat dua tahapan yakni:
- Fase Uterus yang dibagi lagi ke dalam 3 fase yakni fase proliferasi, fase sakresi, fase menstruasi.
- Fase Ovarium yang juga dibagi ke dalam 3 bagian yang saling terkoneksi yakni fase folikularis, fase ovulasi, dan fase luteal.
Secara
berurut, proses terjadinya kehamilan
dimulai dari awal siklus menstruasi wanita FSH atau Folikel Stimulating Hormon
yang merangsang beberapa folikel menjadi matang dalam kisaran waktu kurang
lebih 2 minggu.
Saat sel telur matang, ukurannya akan menjadi tiga kali lipat
dari ukuran normal.
Dan hanya satu folikel yang dominan dalam 1 siklus pematangan
tersebut.
Selanjutnya sel telur akan lepas dai indung telur dan dikenal dengan
istilah ovulasi.
Sel telur yang telah matang tersebut selanjutnya akan
ditangkap oleh apa yang disebut fimbrae.
Selanjutnya akan menuju ke saluran
telur atau tuba falopi.
Di tempat tersebut, sel telur akan menunggu kedatangan
sperma untuk membuahinya.
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi
sel telur yang telah matang (siap untuk dibuahi).
Seorang laki-laki ketika
ejakulasi rata-rata mengeluarkan air mani atau cairan semen sebanyak 3
cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta
hingga 120 juta buah sel sperma.
Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran
kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga
rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba
di seberang rahim.
Namun, hanya satu sel sperma yang dapat membuahi satu sel
telur yang telah matang.
Setelah satu sel
sperma yang berhasil membuahi sel telur, maka terjadilah perubahan pada
permukaan sel telur hingga tak bisa lagi dimasuki oleh sel sperma lainnya. Sehingga
jutaan sel sperma lainnya akan mati dengan sendirinya.
Maksudnya, pada saat ovulasi,
lapisan lendir di dalam serviks (leher
rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam
rahim.
Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk
corong dalam waktu 5 menit.
Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah
terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).
Pembuahan hanya terjadi
jika sel sperma yang subur membuahi sel telur yang sudah matang.
Jadi ketika sel
sperma bertemu dengn sel telur matang maka akan terjadi kehamilan.
Pada proses
pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan
inti sel telur.
Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan
diri.
Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya.
Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Setelah adanya
pembuahan ini, 30 jam kemudian maka inti sel telur akan mengalami pembuahan
menjadi dua bagian.
20 jam kemudian inti sel telur ini kembali membelah menjadi
empat bagian.
Tiga sampai empat hari setelah pembuahan, sel akan sampai di
bagian uterus.
Dalam jangka waktu satu minggu setelah perubahan, akan dihasilkan
suatu massa sel yang berbentuk ola sebesar pentol jarum, yang disebut (blastocyt).
Dalam proses selanjutnya,
yaitu sekitar 5 hari berikutnya, blastosis akan menempel dan terimplantasi
kedalam endometrium.
Sel telur yang telah melekat tersebut selanjutnya akan terus tumbuh dan
berkembang dan membentuk rambut-rambut halus yang berfungsi menyerap gizi ke
dalam rahim sebagai sumber energi dalam menjamin pertumbuhannya.
Pada hari
kelima, sel telur tadi keluar dari indung telur dan mulai membentuk syaraf.
Selanjutnya, janin akan membentuk otak dan sumsum dan dilanjutkan dengan
terbentuknya jantung, otot sampai ke pembuluh darah.
Ketika sel
telur dibuahi, di dalam inti sel telur akan terjadi reaksi persenyawaan antara
sifat-sifat atau kromosom dari sel telur dengan sifat yang dibawa oleh sperma.
Hasil persenyawaan sifat yang berasal dari sebuah sel sperma dan sel telur ini
menentukan sifat yang akan dimiliki oleh calon janin.
Dengan demikian kelak
akan terwujud anak yang memiliki sebagian sifat ayah dan sebagian sifat dari
ibu.
Pada saat pembuahan pun jenis kelamin sudah ditentukan, namun bukan oleh
sel telur tapi ditentukan oleh jenis sel sperma.
Di dalam air mani itu terdapat
2 jenis sperma, yaitu sel sperma X sebagai pembawa sifat kelamin perempuan, dan
sel sperma Y sebagai pembawa sifat kelamin laki-laki.
Bila yang
berhasil membuahi sel telur adalah sperma jenis X maka kelak akan menjadi anak
perempuan.
Sedangkan sebaliknya bila yang membuahi adalah sel sperma jenis Y
maka anaknya kelak adalah laki-laki.
Jadi penentuan jenis kelamin ini
bergantung kepada persaingan di antara kedua jenis sperma ini dalam mencapai
sel telur ketika pembuahan.
Dengan demikian secara teoritis untuk mengharapkan
jenis kelamin anak yang diinginkan kelak lahir, bisa diusahakan berdasarkan
karakterisktik sel-sel sperma.
Prinsipnya yaitu dengan memberikan kesempatan
prioritas membuahi kepada salah satu jenis sperma, apakah sperma X ataukah Y
sesuai yang diharapkan.
Nah, Selama dua hingga empat minggu pertama perkembangan, blastosis medapatkan
nutrien dari endometrium.
Pada masa perkembangan ini, akan berbentuk plasenta.
Plasenta merupakan organ berbentuk cakram yang mengandung pembuluh darah
maternal (ibu) dan embrio.
Melewati plasenta inilah, embrio akan mendapatkan nutrisi dari maternal.
Melalui plasenta ini juga terjadi pertukaran gas-gas respirasi dan pembuangan
limbah metabolisme embrio.
Darah dari embrio mengalir ke plasenta melalui
arteri tali pusar dan kembali melalui vena pusat dan melewati hati embrio.
Semoga artikel ini bermanfaat ^_^
Terimakasih untuk kunjungannya yaa .... @_@